Internet Sehat

Posts Subscribe comment Comments

Tampilkan postingan dengan label Seputar Dunia Informasi.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Dunia Informasi.. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 Februari 2011

MEMAHAMI BEBAN HIDUP SEBAGAI BENTUK DIDIKAN DAN KASIH SAYANG TUHAN

Quantcast
Al Mu ’minuun 62 . “Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya.”
Tujuan manusia diberi beban adalah membiasakan dirinya dengan beban tertentu hingga kemampuannya tumbuh melebihi batas sebelumnya lalu mampu menerima beban yang lebih berat lagi, dan begitu seterusnya. Surat Al Mu’ minuun termasuk surat yang diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahiim, jadi ayat ini perlu dibaca dengan penuh perasaan kasih sayang untuk dapat menangkap maknanya. Maka sudah tentu Allah memberikan beban ini dalam rangka kasih sayang- Nya pada manusia. Bahkan pemberian beban tersebut bukanlah penyiksaan atau menganiaya. Tujuan tersebut bisa dicapai karena manusia mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat baik, bahkan jauh lebih baik dibandingkan makhluk lainnya .
Sel – sel tubuh manusia, termasuk sel otak, mempunyai kemampuan adaptasi terhadap kondisi yang diterimanya sebagai suatu standar bagi individu tersebut untuk hidup. Melalui berkali- kali pengulangan dalam mengalami kondisi tersebut, sel – sel tubuh manusia mengalami proses pembiasaan yang termasuk di dalamnya belajar dan latihan untuk terbiasa. Saat dirinya telah terbiasa, ada suatu sugesti yang sangat kuat tertanam bahwa kondisi tersebut adalah kondisi yang biasa baginya dan dia menemukan dirinya tidak merasa kesulitan pada level kondisi itu. Dia baru akan merasakan kesulitan jika dia mengalami kondisi yang tingkat kesulitannya lebih tinggi dari standar hidupnya tadi . Pada tingkatan yang baru ini kembali sel- sel tubuhnya hingga cara berpikirnya akan mengalami proses adaptasi hingga terbiasa dan begitu seterusnya. Pada akhirnya manusia tersebut akan mencapai masa puncak tanpa dia sadari.
Saat dia mulai melihat orang – orang di sekitarnya, secara otomatis dia akan membuat perbandingan. Dia akan menemukan orang lain yang berbeda kemampuan dengannya. Ada yang baru mampu hidup di bawah standarnya dan ada orang lain yang mampu hidup di atas standarnya. Jika dia sebelumnya terbiasa pada standar yang banyak orang lain juga terbiasa, maka dia tidaklah berbeda dengan orang banyak. Namun jika dia ternyata sudah dibiasakan pada standar di mana banyak orang tidak mampu, maka dia akan menemukan dirinya sangat berbeda dengan orang banyak, karena dia lebih mampu melakukan sesuatu yang orang lain tidak sanggup lakukan. Karena pembebanan ini berlangsung lewat proses yang berkesinambungan selama manusia masih hidup dan merupakan suatu bentuk kasih sayang Tuhan, maka jelaslah bahwa hal ini merupakan suatu bentuk pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dengan kurikulum serta pemberian materi pelajaran yang setiap saat dapat diterima manusia, kapanpun serta dalam situasi apapun dengan dosis dan tingkat kesulitan yang sesuai kemampuan penerima.
Bagaimana jika ada yang menilai bahwa seseorang sedang mengalami suatu masalah yang di luar jangkauan kemampuannya? Begini, suatu objek jika dilihat dari satu sudut pandang saja hanya akan terlihat seperti yang terlihat saja. Objek tersebut akan terlihat berbeda jika dilihat dari sudut pandang lainnya. Perlu diingat bahwa sudut pandang bukan hanya satu atau dua, tapi bisa ribuan jumlahnya. Jika seseorang menilai kemampuan orang lain sebagai tidak mampu, belum tentu demikian menurut orang lain atau menurut orang yang mengalami masalah. Kemampuan sesungguhnya dari seseorang tentunya telah diketahui secara lengkap oleh Allah, karena memang demikian kemampuan Allah yang Maha Tahu segala sesuatu. Termasuk batas kemampuan maksimal seseorang. Jadi bagaimana jika ada yang menilai bahwa seseorang sedang mengalami suatu masalah yang di luar jangkauan kemampuannya? Berarti sudut pandang serta penilaian orang tersebut perlu diperbaiki. Kembali pada analisis awal, jika pembebanan yang diberikan itu sesuai untuk meningkatkan kemampuan manusia, berarti itu adalah materi pelajaran dalam suatu kurikulum yang disiapkan Allah bagi manusia. Karena setiap orang menerima materi pelajaran yang berbeda, maka sudah tentu kurikulum pribadi dia berbeda dengan kurikulum orang lain. Kurikulum pribadi tersebut tentunya merupakan kurikulum terbaik dari Allah. Nah, karena ternyata Allah sudah menurunkan kurikulum bagi setiap pribadi manusia, maka sebagai orang tua, guru, pengajar, atau juga pembelajar, kita tinggal mengikuti saja pelajaran pribadi kita dan belajar/berlatih sebaik – baiknya.

Karikatur Yang Membuat Kita Merenungi Hidup

beberapa karikatur yang menceritakan berbagai kisah dari kehidupan kita. Cobalah untuk di renungkan...


Sadar atau tidak sadar terkadang setiap hari kita selalu menggunakan topeng untuk menutup kemunafikan pada diri kita. Pantaskah kita berlaku demikian setiap hari???


Jadilah orang tua yang menyayangi anak-anak. Jangan biarkan mereka bagaikan orang yang terasingkan di dalam keramaian. Berilah waktu dan bimbinglah anak-anak kita dengan penuh kasih sayang


Berikanlah sedikit perhatian kita kepada mereka yang membutuhkan. Banyak di antara saudara-saudara kita yang masih menunggu huluran tangan cinta kita


Ketamakan kita sebagai manusia sering membuat kita gelap mata. Bila sudah menjadi Penguasa maka akan terasa sangat berat untuk meninggalkannya. Segala daya dan upaya akan dilakukan untuk mengkekalkannya


Bukan hanya perbedaan warna kulit, status sosial pun menjadi benteng keangkuhan kita. Bukankah di mata Tuhan kita adalah sama???


Buanglah rasa curiga di antara kita. Tumbuhkanlah rasa saling percaya


Ini lah senjata ampuh yang sekarang sangat sering digunakan oleh mereka yang sedang bertikai di dunia perpolitikan dan kita juga mungkin merupakan salah seorang korban dari muntahan pelurunya


Keserakahan kita sebagai manusia yang terobsesi gila akan moderenisasi menggusur "teman" yang sebenarnya sangat kita butuhkan


Apakah ini yang kita katakan sebagai perubahan nasib???


Tidak semua orang bisa melewati hal-hal yang sulit dengan mudah. Tapi yakinlah sebenarnya harapan itu masih ada karena hatimu sendiri percaya akan hal itu


Buku itu adalah sumber ilmu. Baca dan pahamilah dia. Buku bukanlah pajangan untuk bermegah dan menyombongkan diri


Diagram piramid kapitalisme


Tiada perbedaan di mata hukum. Miskin, kaya, president, rakyat jelata, orang sehat, orang sakit, artis...siapapun dia tiada yang kebal hukum


Apakah anda merasa diri orang yang paling setia terhadap sahabat???

Senin, 14 Februari 2011

Telematika dari Masa ke Masa

Seputar Informasi menyajikan sekilas

Telematika dari Masa ke Masa

A. Istilah telematika secara harfiah

Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.



B. Perkembangan Telematika di Indonesia dari Masa ke Masa

Di Indonesia perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan perkembangannya di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan belangsung pada akhir tahun 1970-an sampai akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan rentang waktunya pada tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi dimulai tahun 2000.

1. Periode Rintisan
Periode Rintisan di Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup meningkatkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian, dalam waktu satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.

2. Periode pengenalan
Periode Pengenalan berawal pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan pada tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan tanggap dalam menyongsong tahun 2000.

3. Periode Aplikasi
Periode Aplikasi Reformasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millenium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat berlangsung lancar dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. Awal era millenium pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Muatannya yang mencapai 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu internet dapat diakses dengan mudah dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
“Perkembangan Teknologi Telematika Memberi Dampak Signifikan Bagi Kemajuan Bangsa” Pernyataan tersebut disampaikan Menkominfo Sofyan A. Djalil pada sambutan sambutan tertulisnya dalam acara Munas V Mastel di Jakarta (15/3/10).
Lebih lanjut dikatakan Sofyan Djalil, bahwa konsekuensi logis dari fenomena tersebut telah berdampak positif terhadap perkembangan teknologi Telematika. Dalam Konteks Indonesia, perkembangan ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan peningkatan daya saing nasional. Teknologi Telematika dalam pembangunan bangsa mempunyai tiga peranan pokok yaitu; sebagai instrument dalam mengoptimalkan proses pembangunan yaitu dengan memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat; dapat dijadikan perekat persatuan dan kesatuan Bangsa; dan berfungsi mengembangkan sistem informasi bagi industri beserta produkturunannya, sehingga berkemampuan meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa bagi Negara. Disamping ketiga peranan pokok tersebut, bidang telematika juga memliki keterkaitan dengan berbagai komponen penting, seperti; teknologi, pengguna, penyelenggara, manufaktur dan investasi. Untuk itu dalam menentukan kebijakan di bidang Telematika, pemerintah selalu berusaha untuk berpijak pada pencapaian Visi dan Misi serta sasaran pembangunan sektor komunikasi dan informasi yang antara lain bertumpu pada penentuan kebijakan : penyelenggaraan, standardisasi dan penggunaan resources telematika. Selain pemerintah, peran serta msyarakat dan dunia usaha juga sangat berpengaruh bagi perkembangan telematika dan pemanfaatannya bagi masyarakat. Dalam hal ini MASTEL telah memberi peran yang sangat besar Dalam memajukan sektor Telematika di Indonesia. Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri, parlemen dan sebagainya. Dalam penentuan Kebijakan Telematika, patut didasari dengan visi dan komitmen yang dapat dijadikan pedoman sebagai Visi dan Komitmen Nasional yang mencakup; telematika untuk kemajuan Bangsa; telematika mampu memberi solusi bagi masyarakat secara luas; telematika mampu mendorong industri berbasis teknologi dalam negeri; dan telematika mendorong investasi.

C. Telematika di Indonesia saat Ini

Tidak dapat dipungkiri dan dihindari perkembangan teknologi akhir-akhir ini terjadi begitu cepat, namun sudah cukup siapkah negara Indonesia kita tercinta ini untuk mengikuti perkembangannya? Atau kita hanya dapat mengkonsumsi dan hanya menjadi incaran pangsa pasar dunia?
Sudahkan negara kita membuat suatu barang atau teknologi yang mampu menembus dan mempengaruhi pasar dunia? Sementara barang-barang dari luar banyak berdatangan dan bahkan "release" di Indonesia. Indonesia sangat bangga akan hal tersebut, barang dengan teknologi baru di"relase" di Indonesia, padahal jika dlihat dari lain sisi justru merekalah yang patut berterimakasih kepada negara kita karena negara kita adalah negara yang konsumtif yang apapun dijual diIndonesia hampir dapat dipastikan akan laris manis.... dan kita bangga akan hal itu... hebaat....

Kondisi sektor telematika saat ini memang tidak sekritis sektor infrastruktur lainnya seperti ketenagalistrikan, jalan, dan perhubungan. Namun, jika tidak dicermati dan diantisipasi dengan saksama, mungkin sektor telematika di Indonesia hanya menjadi pasar gemuk barang-barang konsumtif yang akhirnya berpotensi meninabobokan rakyat dan melemahkan daya saing bangsa.

Di samping mendorong pola hidup konsumtif, pada kenyataannya telematika sudah mulai memperburuk situasi "keliru budaya" seperti bertelepon, menonton televisi atau DVD, serta berkirim pesan singkat (SMS) sembari mengemudi di jalan raya. Suatu kondisi yang secara langsung memperparah tingkat kemacetan yang berujung kepada rasa kesal, mudah marah, dan stres pengguna jalan di kota besar.
Di sisi lain, terlambatnya operator menggelar jaringan telepon tetap telah menjadikan Indonesia tertinggal. Rendahnya penetrasi telepon tetap (di bawah empat persen) yang ditingkahi oleh mahalnya tarif internet telah menutup peluang publik memanfaatkan telematika untuk memperbaiki tingkat sosial dan ekonomi mereka.

Telepon seluler atau ponsel memang telah menjadi alternatif bertelekomunikasi. Namun, kesenjangan digital (digital divide) semakin melebar. Meski sudah mulai merambah ke daerah, ponsel terkonsentrasi di kota-kota besar. Tidak jarang sebuah keluarga memiliki lebih dari empat ponsel, sedangkan masyarakat di pedesaan belum memiliki akses.

Tidak bisa dimungkiri bahwa perkembangan industri telematika selalu berjalan lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan pemerintah dalam menyiapkan regulasi dan kebijakan. Kondisi yang sama juga terjadi di negara maju atau negara berkembang lainnya.

Entri Populer

Label

.................................